Lampu hazard adalah salah satu fitur keselamatan penting pada mobil yang sering digunakan pengemudi dalam berbagai situasi. Namun, tidak sedikit yang masih salah kaprah dalam penggunaannya. Alih-alih meningkatkan keselamatan, pemakaian yang tidak tepat justru bisa membahayakan diri sendiri maupun pengendara lain. Lalu, apa sebenarnya fungsi lampu hazard, dan kapan harus digunakan? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Lampu Hazard?
Lampu hazard adalah lampu sein kanan dan kiri yang menyala secara bersamaan dalam kondisi berkedip-kedip. Tombolnya biasanya berbentuk segitiga merah yang mudah diakses di dashboard mobil. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan tanda peringatan kepada pengendara lain bahwa kendaraan sedang dalam kondisi darurat.
Fungsi dan Kapan Harus Menggunakan Lampu Hazard?
1. Saat Mobil Mengalami Kerusakan atau Mogok
Jika mobil mengalami masalah di tengah jalan, seperti mogok, ban bocor, atau kendala mesin lainnya, lampu hazard dapat dinyalakan untuk memberi tahu pengendara lain bahwa kendaraan dalam kondisi darurat. Ini membantu mereka agar lebih waspada dan menghindari tabrakan.
2. Ketika Berhenti Mendadak di Tengah Jalan
Dalam kondisi tertentu, misalnya terjadi kecelakaan di depan atau ada penghalang mendadak, pengemudi bisa menyalakan hazard sebagai tanda peringatan agar kendaraan di belakang lebih waspada dan memperlambat laju kendaraan mereka.
3. Saat Melaju dalam Kondisi Darurat
Mobil yang membawa pasien gawat darurat ke rumah sakit atau kendaraan yang berada dalam situasi mendesak bisa menggunakan lampu hazard untuk memberi tanda kepada pengendara lain agar memberikan ruang.
4. Saat Berhenti di Bahu Jalan Tol
Bahu jalan tol bukan untuk parkir atau berhenti sembarangan, tetapi dalam kondisi darurat seperti ban pecah atau mesin mati, pengemudi diperbolehkan berhenti sejenak di bahu jalan dengan menyalakan lampu hazard agar pengendara lain mengetahui keberadaan kendaraan tersebut.
Kesalahan dalam Penggunaan Lampu Hazard
Meskipun penting, lampu hazard sering disalahgunakan dalam beberapa situasi berikut:
1. Saat Hujan Deras
Banyak pengemudi menyalakan hazard saat hujan lebat dengan alasan visibilitas menurun. Padahal, penggunaan hazard dalam kondisi ini justru bisa membingungkan pengendara lain karena lampu sein tidak dapat digunakan untuk berpindah jalur. Lebih baik nyalakan lampu utama atau fog lamp jika visibilitas berkurang.
2. Dalam Terowongan
Beberapa pengemudi menyalakan hazard saat memasuki terowongan. Hal ini tidak perlu dilakukan karena kendaraan lain tetap dapat melihat lampu belakang dan lampu rem kendaraan.
3. Saat Berbelok atau Berpindah Jalur di Persimpangan
Menggunakan hazard saat akan berbelok justru membuat bingung pengendara lain karena mereka tidak bisa membedakan ke arah mana kendaraan akan berpindah.
Lampu hazard merupakan fitur penting dalam keselamatan berkendara, tetapi penggunaannya harus sesuai aturan. Pastikan hanya menyalakan hazard dalam situasi darurat untuk menghindari kebingungan di jalan raya. Kesadaran akan penggunaan lampu hazard yang tepat akan membantu menciptakan lalu lintas yang lebih aman bagi semua pengendara.
Pada tanggal 20 Januari 2025, Shop & Drive telah melakukan pengundian pemenang #SPEKTA (Shell Helix Astra Penuh Kejutan) yang disaksikan oleh selu...
JAKARTA: Shop & Drive sebagai salah satu penyedia layanan otomotif terkemuka di Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan...
Mobil memang dirancang untuk siap menghadapi beragam kondisi cuaca, termasuk saat hujan. Namun tidak hanya kendaraan, perilaku mengemudi pun perlu dis...
JAKARTA: 25 tahun setia bikin nyaman para pengendara roda empat, Shop & Drive rayakan ulang tahun peraknya dengan menggelar Gala Dinner yang turut...
Pada tanggal 10 November 2023, Shop&Drive telah melakukan pengundian pemenang #KisahKlasikSatuDekade Shell Helix Astra bersama Sheila On 7 yang di...
Perawatan rutin merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh sang pemilik mobil. Terlebih lagi perawatan di sektor mesin. Selain itu, dengan perawatan...